Akhirnya muncul lagi ya. Permasalahan Kosmetik palsu ini memang tidak ada habisnya. Selalu dan selalu muncul
Sesudah menjelajahi internet untuk mencari gambar-gambar dari ke-27 merek kosmetik yang dinyatakan mengandung zat berbahaya oleh BPOM, aku cuma bisa menemukan 3 gambar ini:
Doctor Kayama (Whitening Day Cream dan Whitening Night Cream) yang mengandung Merkuri
Blossom (Day Cream dan Night Cream) yang mengandung Merkuri
Cameo Make Up Kit 3 in 1 Two Way Cake dan Multi Eye Shadow dan Blush yang mengandung Rhodamin B
Dari segitu banyaknya merek, hanya yang tiga ini saja yang terjangkau oleh jari-jari si dunia maya. Semua produk-produk buatan China yang lainnya tidak pernah sedikitpun tersentuh internet di zaman modern ini, jadi sama sekali tidak ada informasinya. Sebenarnya ini bisa menjadi indikasi tentang bagaimana sebenarnya latar belakang kosmetika seperti itu.
Ini juga yang membuat aku selalu mengecek dulu di internet, sebelum memakai produk apapun itu. Kalaupun aku tidak menemukan situs resminya, paling tidak aku bisa membaca berbagai jenis testimonial dari orang-orang yang sudah lebih berpengalaman dengan produk itu. Kalau tanggapan yang diberikan positif, baru aku mulai agak percaya. Tapi kalau kebanyakan memberikan tanggapan negatif, sudah pasti aku tidak akan meliriknya sedikitpun. Apalagi produk yang tidak terdata seperti produk China ini?? Tidak bakal kusentuh
Kasihan merek-merek terkenal yang produk aslinya sebenarnya bagus, jadi ikut-ikutan tercoreng namanya hanya karena pemalsuan. Seperti Dr. Kayama. Siapa sangka produknya juga bisa dipalsukan. Dan seperti yang sudah pernah kutuliskan dulu, sebagian penyebabnya adalah dari kemasan kosmetika bekas. Hati-hatilah ketika membuang kemasan kosmetika bekas pakai! Rusaklah terlebih dahulu sebelum dibuang. Jadi, kemasan bekas itu tidak bisa dipakai ulang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab. Yang ingin meraih keuntungan tinggi dengan menipu konsumennya.
Untuk wadah yang berbentuk kaca, selalu aku pecahkan sampai hancur baru dibuang ke tempat sampah. Untuk yang berbentuk botol atau tube dari plastik, salah satu sisinya (biasanya bagian tempat mereknya tertulis) selalu kurobek dengan pisau atau disundut api sampai benar-benar rusak, baru dibuang. Paling tidak, kemasan bekas itu tidak bisa lagi dipakai ulang karena sudah jelek bentuknya. Dan akan langsung ketahuan kalau kemasan itu adalah kemasan lama yang dipakai ulang. Kalaupun pemulung memungutnya, hanya dijual kembali untuk dihancurkan dan didaur ulang.
Mengenai kosmetika masuk ke Indonesia dengan penyalur yang tidak jelas (biasanya merek-merek China) sepertinya ini benar-benar tergantung pada pengawasan pemerintah. Bagi konsumen, hanya berarti satu hal. Jangan pernah memakai produk kosmetika yang tidak jelas merek dan distributornya, hanya karena harganya murah. Keputusan ini adalah harga mati.
Perempuan dan kosmetika memang sudah seperti dua sisi uang logam. Sesederhana apapun kosmetik yang dipakai, pasti tetap ada unsur kimianya. Perbedaannya hanyalah dari segi variasinya saja. Semua tujuannya untuk terlihat cantik. Dan tujuan dari terlihat cantik adalah untuk menambah kepercayaan diri.
Menurutku, tidak ada salahnya kalau ingin tampil cantik dan percaya diri dengan bantuan kosmetika. Hanya saja, perlu ketelitian dan jangan mudah termakan janji-janji setinggi langit. Teliti sebelum membeli. Agar niat menjadi cantik tidak berubah menjadi malapetaka.
Sesudah menjelajahi internet untuk mencari gambar-gambar dari ke-27 merek kosmetik yang dinyatakan mengandung zat berbahaya oleh BPOM, aku cuma bisa menemukan 3 gambar ini:
Doctor Kayama (Whitening Day Cream dan Whitening Night Cream) yang mengandung Merkuri
Blossom (Day Cream dan Night Cream) yang mengandung Merkuri
Cameo Make Up Kit 3 in 1 Two Way Cake dan Multi Eye Shadow dan Blush yang mengandung Rhodamin B
Dari segitu banyaknya merek, hanya yang tiga ini saja yang terjangkau oleh jari-jari si dunia maya. Semua produk-produk buatan China yang lainnya tidak pernah sedikitpun tersentuh internet di zaman modern ini, jadi sama sekali tidak ada informasinya. Sebenarnya ini bisa menjadi indikasi tentang bagaimana sebenarnya latar belakang kosmetika seperti itu.
Ini juga yang membuat aku selalu mengecek dulu di internet, sebelum memakai produk apapun itu. Kalaupun aku tidak menemukan situs resminya, paling tidak aku bisa membaca berbagai jenis testimonial dari orang-orang yang sudah lebih berpengalaman dengan produk itu. Kalau tanggapan yang diberikan positif, baru aku mulai agak percaya. Tapi kalau kebanyakan memberikan tanggapan negatif, sudah pasti aku tidak akan meliriknya sedikitpun. Apalagi produk yang tidak terdata seperti produk China ini?? Tidak bakal kusentuh
Kasihan merek-merek terkenal yang produk aslinya sebenarnya bagus, jadi ikut-ikutan tercoreng namanya hanya karena pemalsuan. Seperti Dr. Kayama. Siapa sangka produknya juga bisa dipalsukan. Dan seperti yang sudah pernah kutuliskan dulu, sebagian penyebabnya adalah dari kemasan kosmetika bekas. Hati-hatilah ketika membuang kemasan kosmetika bekas pakai! Rusaklah terlebih dahulu sebelum dibuang. Jadi, kemasan bekas itu tidak bisa dipakai ulang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung-jawab. Yang ingin meraih keuntungan tinggi dengan menipu konsumennya.
Untuk wadah yang berbentuk kaca, selalu aku pecahkan sampai hancur baru dibuang ke tempat sampah. Untuk yang berbentuk botol atau tube dari plastik, salah satu sisinya (biasanya bagian tempat mereknya tertulis) selalu kurobek dengan pisau atau disundut api sampai benar-benar rusak, baru dibuang. Paling tidak, kemasan bekas itu tidak bisa lagi dipakai ulang karena sudah jelek bentuknya. Dan akan langsung ketahuan kalau kemasan itu adalah kemasan lama yang dipakai ulang. Kalaupun pemulung memungutnya, hanya dijual kembali untuk dihancurkan dan didaur ulang.
Mengenai kosmetika masuk ke Indonesia dengan penyalur yang tidak jelas (biasanya merek-merek China) sepertinya ini benar-benar tergantung pada pengawasan pemerintah. Bagi konsumen, hanya berarti satu hal. Jangan pernah memakai produk kosmetika yang tidak jelas merek dan distributornya, hanya karena harganya murah. Keputusan ini adalah harga mati.
Perempuan dan kosmetika memang sudah seperti dua sisi uang logam. Sesederhana apapun kosmetik yang dipakai, pasti tetap ada unsur kimianya. Perbedaannya hanyalah dari segi variasinya saja. Semua tujuannya untuk terlihat cantik. Dan tujuan dari terlihat cantik adalah untuk menambah kepercayaan diri.
Menurutku, tidak ada salahnya kalau ingin tampil cantik dan percaya diri dengan bantuan kosmetika. Hanya saja, perlu ketelitian dan jangan mudah termakan janji-janji setinggi langit. Teliti sebelum membeli. Agar niat menjadi cantik tidak berubah menjadi malapetaka.
Setuju Risma,
ReplyDeleteKalau urusan produk kecantikan...lebih baik membayar lebih untuk produk yang berkualitas atau tidak memakai sama sekali... :D
Untung juga menjadi orang yang tidak terlalu perduli dengan berbagai merek dan produk kecantikan seperti ini. Buat saya...asal ada bedak dan sedikit lipgloss sudah cukup lah :D
Mbak Dyah, lama nggak kelihatan ^_^ untunglah udah nongol lagi..
ReplyDeleteKalau untuk yang sifatnya riasan (kayak bedak, lipstik, blush on dan sejenisnya) saya memang nggak pake yang full, mbak. Jadi, kalo yang dipalsuin yang ini, nggak terlalu perduli.
Tapi, kalau untuk krim perawatan kayak pelembab, krim malam atau sejenisnya, saya sudah benar-benar harus pakai. Kalau enggak kulit jadi kusam (saya sendiri nggak bakal suka ngeliatnya, apalagi mbak) hehehe..