Wednesday, July 29, 2009

Tak Cukup Dengan Inner-Beauty saja

Pernah nggak melihat begitu banyak perempuan yang mengerubungi stand produk kecantikan? Seperti, day-cream, night-cream, eye-cream, atau yang sejenisnya. Mulai dari stand merek-merek lokal yang harganya dalam kisaran puluhan ribu rupiah. Sampai ke merek-merek luar yang harganya ratusan ribu bahkan jutaan rupiah per-itemnya. Mulai stand yang tidak ditunggui, sampai ke stand dengan beauty advisor (BA) yang cantik-cantik dan wangi.

Aku sendiri juga suka gemas melihat kemasan produk-produk perawatan kulit itu. Hanya dengan melihat saja, aku bisa sangat tergoda untuk membeli. Habis yang krim malam, rasanya kurang lengkap kalau tidak beli yang krim siang. Habis itu, mau beli krim yang untuk mata. Ihh, pokoknya seperti tidak ada habisnya. Apalagi aku lebih suka memakai produk-produk dari merek sejenis.

Padahal, kalau dipikir-pikir, harga produk-produk itu cukup untuk membeli baju atau tas, yang sebenarnya bisa bertahan lebih lama. Karena krim-krim seperti itu kan biasanya akan habis dalam dua atau tiga bulan kemudian.


Aku tahu, pasti untuk kawan-kawan yang tidak suka atau malah anti dengan produk-produk ”cewek” seperti itu akan berkata:

”Ngapain juga keluar duit banyak-banyak untuk itu? Cukup dengan cuci muka dan jaga kebersihan saja pun cukuplah.”
Apa iya? Cukup dengan cuci muka dan sejenisnya saja? Kalau untuk masih berumur 17 tahun sih, mungkin saja. Kalau yang sudah berumur menjelang dan di atas 30-an bagaimana? Waktu tingkat kelenturan kulit sudah tidak lagi seprima waktu masih berumur belasan. Omong kosong, kalau cuci muka saja cukup.

”Aduh, kalau aku kurang suka dengan krim-krim seperti itu. Lebih bagus yang alami-alami sajalah. Tanpa itu juga sudah cantik kok. Yang penting kan inner-beauty!”
Apa iya? Cukup dengan inner-beauty? Cukup dengan ramah, pintar dan baik saja?

Sebaiknya, inner-beauty jangan dijadikan alasan untuk mengabaikan perawatan diri (fisik). Karena kalau dilihat lebih lanjut, kedua faktor itu sebenarnya mempunyai hubungan simbiosis mutualisme. Saling mendukung dan bersinergi (istilah canggihnya)

Siapapun pasti akan enggan ngobrol lama-lama dengan orang yang ramah dan pintar tapi wajahnya penuh kudis, rambutnya kusut dan bergumpal-gumpal dan bau badannya aduhai. Sebaliknya, pasti kesal juga kalau orang itu cantik minta ampun, wangi dan berpenampilan rapi, tapi selalu cemberut, sombong, bodoh, suka pamer dan suka mengejek orang lain. Iya toh?

Kenapa tidak diambil jalan tengahnya juga? Sikap dan kepribadian yang baik adalah modal utama dalam bersosialisasi, tapi penampilan yang menarik, sehat dan segar juga perlu. Karena kesan pertama yang dilihat orang lain adalah penampilan. Baru setelah mengenal lebih jauh, orang bisa menyimpulkan apakan dia memiliki inner-beauty atau tidak.

Kembali ke produk-produk kecantikan yang kusinggung diatas. Titik penghubungnya adalah: jangan terlalu anti dengan krim-krim ”cewek” yang seperti itulah. Karena krim-krim itu kan tujuannya untuk menjaga penampilan dan kesehatan kulit kita. Dan pemakaian semua ”perlengkapan” itu pada akhirnya akan bermuara pada peningkatan kualitas kepercayaan diri seseorang.

Perempuan mana yang tidak percaya diri kalau merasa sudah tampil sempurna dan menarik. Jangan bohong. Kalau mungkin tidak bisa tampil cantik (karena cantik itu relatif) paling tidak tampillah sehingga enak dipandang mata. Karena dengan selalu menjaga penampilan adalah bentuk penghargaan kita terhadap diri kita sendiri.

Juga sebagai bentuk penghargaan pada orang lain. Karena kalau kita menghargai orang-orang yang melihat kita, kita akan memberikan yang terbaik. Menunjukkan kalau kita selalu tampil maksimal, karena kita menghormatinya. Tak mungkin kan kita tampil acak-acakan ketika bertemu dengan ibu mertua? Atau tampil dengan mata sembab dan kantung mata tebal, ketika wawancara untuk pekerjaan?


Kesimpulannya, tampil menarik dan memiliki kepribadian menarik adalah sama pentingnya.

6 comments:

  1. Tapi memang itu kan kebiasaan wanita dari dulu ?? berdandan
    penampilan memang no.1 memang, apalagi kalo tampil di hadapan orang yang kita hormati. sama cowok juga gitu ya kira2...

    hehhe..skali-skali baca tentang cewek gapapa.....

    ReplyDelete
  2. kayaknya jaman sekarang inner beauty seolah udah ga kepake lagi, lha..cowok yang melihat inner beauty aja udah jarang mbak. maka berbahagialah kalo masih menemukan pasangan yang seperti itu.

    ReplyDelete
  3. Wah...setuju banget mbak. Inner beauty dan outer beauty dua2nya sama2 penting dan harus seimbang. Jika kita cantik dr luar aja tapi dalem ga cantik, maka lama2 akan ngebosenin. tapi kalo cantiknya cuma dalam aja tapi luar amburadul ga di urus, orang ga tertarik untuk mengenal kita. Yg bagus emang keseimbangan antara dua hal yg bertolak belakang.

    ReplyDelete
  4. setuju tuh mbak simbiose mutualisme...masing masing saling berkaitan dan sama pentingnya.....nice info...thanks ya

    ReplyDelete
  5. tapi aku sekarang jadi takut pake krim2, apalagi liat di TV banyak banget oknum yang memalsukan apalagi pake bahan/zat yang berbahaya...

    ReplyDelete
  6. Aku termasuk perempuan yang mencari jalan tengah. Kumal ya tidak, necis juga tidak. Pelembab seperlunya, bedak seperlunya. Hehe ... yang jelas tidak malu-maluin.
    Soal 'link exchange'? Good idea, sesudah komen di sini akan kupasang di blogku :)

    ReplyDelete

Visit my other blogs:
Mommy Mayonnaise
Mirror On The Wall
Cerita Film

Spamming and insulting comments are not allowed and will be deleted for sure. Thanks for sharing your opinions.

Shelfari: Book reviews on your book blog
Blog Widget by LinkWithin
 

~Serendipity~ | Simply Fabulous Blogger Templates | Mommy Mayonnaise | Female Stuff