Tidak semua orang suka memajang bunga tiruan sebagai penghias di rumahnya. Alasannya bermacam-macam. Untuk yang fanatik bunga hidup, alasannya: tujuan kita memajang bunga di rumah kan sebagai pengharum alami di ruangan. Kalau bunga mati, bagaimana mungkin bisa buat harum? Untuk yang punya duit berlebih, alasannya: untuk apa memakai bunga plastik seperti itu? Murahan. Jelek lagi. Dari jauh saja orang sudah bisa lihat kalau itu bunga tiruan. Sementara yang tidak memiliki duit lebih untuk membeli bunga hidup yang mahal, akhirnya mau beralih ke bunga tiruan. Dengan alasan, harganya lebih murah.
Padahal, bunga tiruan juga bisa terlihat sangat cantik dan nampak mahal loh. Dari hasil browsing sana-sini, aku dapat beberapa gambar bunga tiruan yang terlihat bagus dan elegan.
Memang tidak mungkin keindahan bunga tiruan ini bisa melebihi keindahan bunga hidup yang asli. Itu sudah pasti. Tapi ada beberapa kelebihan yang dimilikinya, yang tidak dimiliki oleh bunga hidup itu.
Yang jelas, bunga tiruan tidak akan pernah layu. Kalau bunga hidup sudah layu, harus segera disingkirkan. Bukan saja karena sudah tak enak dipandang mata, tapi juga pasti akan mengeluarkan bau yang tak sedap. Namanya juga sudah mati.
Kemudian, kita bisa bebas mengeluarkan ide dan berkreativitas untuk bisa menghasilkan bunga tiruan yang menarik, karena bahan bakunya selalu tersedia dan tidak terbatas.
Bahkan bahan baku yang biasanya dipergunakan untuk membuat bunga kering ini adalah dari barang-barang sisa. Seperti kertas koran, ranting-ranting kering ataupun kulit jagung. Bahan-bahan ini biasanya sudah menghuni bak sampah karena tidak dipergunakan lagi. Secara tidak langsung, bunga tiruan telah memberi kontribusi untuk gerakan ramah lingkungan. Dengan mendaur ulang produk sisa menjadi produk baru yang punya nilai jual. Iya kan?
Dengan menggunakan bunga tiruan kita juga turut melestarikan dan menjaga keindahan flora (bunga-bunga) Indonesia. Karena kalau kita menggunakan bunga-bunga hidup itu sebagai hiasan rumah, pasti umurnya tidak akan lama. Sehingga begitu bunga itu layu, kita akan langsung membuangnya. Kemudian berburu bunga yang lain lagi. Memang terlihat cantik, tapi tetap saja kita harus memotongnya dari batangnya kan? Dan lama-kelamaan, bunga jenis itu akan semakin langka dan mungkin juga punah.
Dengan beralih ke penggunaan bunga tiruan, kita bisa menjaga kelestarian bunga-bunga itu. Toh kreatifitas manusia sekarang ini pasti sudah cukup berkembang, sehingga pasti bisa meniru model dari bunga-bunga hidup itu, khususnya bunga yang langka. Ditambah lagi dengan keuntungan bahwa bunga itu tidak akan pernah layu. Harganya juga relatif lebih murah daripada bunga hidup yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
Kalau memilih untuk menggunakan bunga tiruan sebagai penghias rumah, kita hanya perlu menjaga kebersihannya saja. Bersihkan debu yang melekat secara teratur, agar warna bunga tetap terlihat cerah. Membersihkannya pun cukup dilap dengan kuas kering, tak perlu memakai air. Dan untuk menjaga agar warna bunga tiruan tidak cepat pudar, jangan meletakkan bunga di tempat yang terkena sinar matahari. Praktis kan?
Padahal, bunga tiruan juga bisa terlihat sangat cantik dan nampak mahal loh. Dari hasil browsing sana-sini, aku dapat beberapa gambar bunga tiruan yang terlihat bagus dan elegan.
Memang tidak mungkin keindahan bunga tiruan ini bisa melebihi keindahan bunga hidup yang asli. Itu sudah pasti. Tapi ada beberapa kelebihan yang dimilikinya, yang tidak dimiliki oleh bunga hidup itu.
Yang jelas, bunga tiruan tidak akan pernah layu. Kalau bunga hidup sudah layu, harus segera disingkirkan. Bukan saja karena sudah tak enak dipandang mata, tapi juga pasti akan mengeluarkan bau yang tak sedap. Namanya juga sudah mati.
Kemudian, kita bisa bebas mengeluarkan ide dan berkreativitas untuk bisa menghasilkan bunga tiruan yang menarik, karena bahan bakunya selalu tersedia dan tidak terbatas.
Bahkan bahan baku yang biasanya dipergunakan untuk membuat bunga kering ini adalah dari barang-barang sisa. Seperti kertas koran, ranting-ranting kering ataupun kulit jagung. Bahan-bahan ini biasanya sudah menghuni bak sampah karena tidak dipergunakan lagi. Secara tidak langsung, bunga tiruan telah memberi kontribusi untuk gerakan ramah lingkungan. Dengan mendaur ulang produk sisa menjadi produk baru yang punya nilai jual. Iya kan?
Dengan menggunakan bunga tiruan kita juga turut melestarikan dan menjaga keindahan flora (bunga-bunga) Indonesia. Karena kalau kita menggunakan bunga-bunga hidup itu sebagai hiasan rumah, pasti umurnya tidak akan lama. Sehingga begitu bunga itu layu, kita akan langsung membuangnya. Kemudian berburu bunga yang lain lagi. Memang terlihat cantik, tapi tetap saja kita harus memotongnya dari batangnya kan? Dan lama-kelamaan, bunga jenis itu akan semakin langka dan mungkin juga punah.
Dengan beralih ke penggunaan bunga tiruan, kita bisa menjaga kelestarian bunga-bunga itu. Toh kreatifitas manusia sekarang ini pasti sudah cukup berkembang, sehingga pasti bisa meniru model dari bunga-bunga hidup itu, khususnya bunga yang langka. Ditambah lagi dengan keuntungan bahwa bunga itu tidak akan pernah layu. Harganya juga relatif lebih murah daripada bunga hidup yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah.
Kalau memilih untuk menggunakan bunga tiruan sebagai penghias rumah, kita hanya perlu menjaga kebersihannya saja. Bersihkan debu yang melekat secara teratur, agar warna bunga tetap terlihat cerah. Membersihkannya pun cukup dilap dengan kuas kering, tak perlu memakai air. Dan untuk menjaga agar warna bunga tiruan tidak cepat pudar, jangan meletakkan bunga di tempat yang terkena sinar matahari. Praktis kan?
No comments:
Post a Comment
Visit my other blogs:
Mommy Mayonnaise
Mirror On The Wall
Cerita Film
Spamming and insulting comments are not allowed and will be deleted for sure. Thanks for sharing your opinions.