Aku baru saja selesai menonton bagian akhir dari serial pendek Human Trafficking di Hallmark Channel. Aku mengikuti kisah ini mulai dari seri yang pertama.
Kisah yang sungguh mengharukan dan mengerikan, apalagi kalau mengingat bahwa sangat besar kemungkinan kisah yang notabene skenario itu dibuat berdasarkan kisah nyata.
Serial ini mengisahkan tentang perempuan-perempuan muda dari Eropa Barat, yang sangat ingin untuk bisa ke Amerika untuk mengejar impiannya. Tapi mereka ditipu dan deksploitasi sehingga berakhir menjadi budak seks di rumah-rumah bordil milik seorang mucikari di Amerika. Perempuan-perempuan muda ini kebanyakan memimpikan untuk bisa menjadi seorang model. Mereka umumnya sangat cantik namun kurang berpendidikan. Mereka akan berbohong tentang umur yang sebenarnya agar terlihat lebih dewasa. Dan biasanya mereka datang dari latar belakang keluarga yang sangat miskin. Sehingga dengan mudah mereka akan terbuai janji akan kehidupan yang lebih baik di Amerika.
Para mucikari datang ke negara mereka dengan berkedok agen modelling yang ingin mencari bibit-bibit baru. Mereka akan mengadakan audisi seperti halnya pencarian bakat. Mereka akan memilih perempuan-perempuan yang paling cantik dan paling muda dan mengeliminasi perempuan lainnya yang tidak memenuhi syarat. Sehingga mereka yang menang akan merasa sangat bangga. Para perempuan muda ini biasanya belum memiliki paspor, bahkan belum pernah ke luar negeri seumur hidup mereka. Maka, agen palsu ini akan membuatkan mereka semua paspor dan membiayai ongkos pesawat mereka ke Amerika. Dalam proses perekrutan ini, mereka masih dilayani dengan senyum dan ramah.
Situasi akan berubah begitu mereka tiba di Amerika. Mereka akan bertemu dengan perempuan-perempuan lain yang sudah lebih dahulu direkrut. Tidak ada lagi senyum dan sikap ramah. Mereka akan dipukul, dianiaya dan diancam agar tidak berani melawan. Puluhan pria kekal akan dijadikan pengawal mereka. Kemudian dikirim ke berbagai rumah bordil milik si mucikari yang berkewarga-negaraan Amerika itu. Dimana mereka akan berkerja sebagai PSK tanpa bayaran. Karena mucikarinya menganggap bahwa mereka berhutang sangat banyak atas bantuan mereka untuk membuat paspor dan biaya keberangkatan mereka ke Amerika. Jadi mereka harus bekerja sebagai PSK untuk bisa melunasi hutang mereka itu, tanpa ada kepastian waktu sampai kapan mereka akan bisa benar-benar bebas.
Mereka diancam agar tidak buka mulut pada siapa pun. Selalu ada bodyguard yang akan mengawasi setiap tindak tanduk mereka. Dan kalau mereka berani melawan, mereka akan dibunuh. Mucikarinya juga mengancam akan membunuh keluarga mereka di negara asalnya, kalau mereka berani melawan.
Selain dikirim ke rumah-rumah bordil, mereka juga akan dipergunakan sebagai aktris untuk film porno. Biasanya film porno yang senderung sadistis, dimana mereka akan disiksa dan situs itu akan dikunjungi oleh banyak orang. Mereka juga melayani pria-pria kaya yang sering mengadakan private party di rumahnya yang megah. Para pria kaya ini akan mengundang 10-20 orang PSK asal Rusia untuk pesta mereka itu. Seluruh keuntungan akan masuk ke kas si mucikari yang telah menjadi orang kaya raya yang menyembunyikan usahanya dalam bentuk yayasan ataupun tempat hiburan.
Perempuan-perempuan muda ini akan bekerja seumur hidupnya, tanpa dibayar. Kecuali mereka meninggal karena Hepatitis ataupun Aids dan penyakit menular seksual lainnya. Dalam keadaan ini, mereka akan diusir dari rumah bordil karena si mucikari tidak mau membayari biaya pengobatannya dan juga tidak mau nama baik usahanya jadi rusak kalau dia tetap mempekerjakan seorang pelacur yang memiliki penyakit menular.
Siapapun diatara mereka yang berani mencoba melarikan diri atau meminta bantuan dari orang lain, maka akan dibunuh. Umumnya mereka tidak cukup berani untuk melarikan diri. Dan kalau sudah tidak sanggup lagi menahan penderitaan yang dialaminya, mereka akan memilih untuk bunuh diri saja. Dan kasus bunuh diri ini, tidak akan terlalu mendapat perhatian dari polisi. Karena orang yang bunuh diri dianggap sebagai pelacur imigran tanpa surat-surat resmi.
Kisah ini tidak akan mungkin muncul begitu saja, kalau tidak ada kisah nyata yang melatar-belakanginya. Mengerikan sekali membayangkan mereka memperlakukan sesama manusia dengan begitu kejam. Bahkan ada saat-saat dimana para PSK ini akan mendapat pukulan-pukulan dari para bodyguardnya. Hal itu dianggap perlu untuk menanamkan rasa takut bagi mereka sehingga tidak akan pernah berani untuk melawan.
Di akhir kisah dinyatakan, kalau sekitar 800000 orang diperdagangkan secara illegal di seluruh Amerika. Umumnya adalah para perempuan muda dan anak-anak, untuk dijadikan sebagai PSK. Entah sampai kapan kegilaan ini akan berlangsung. Stop Human Trafficking!
PS: Untuk kawan-kawan yang menyukai artikel-ku tentang film, selanjutnya aku akan memindahkah tulisan tentang film ke blog khusus: Cerita Film. Tapi artikel yang masih ada disini masih tetap akan disimpan, hanya saja tidak akan bertambah lagi. Karena untuk selanjutnya, artikel tentang film akan kutuliskan di blog film itu saja. Terimakasih
Kisah yang sungguh mengharukan dan mengerikan, apalagi kalau mengingat bahwa sangat besar kemungkinan kisah yang notabene skenario itu dibuat berdasarkan kisah nyata.
Serial ini mengisahkan tentang perempuan-perempuan muda dari Eropa Barat, yang sangat ingin untuk bisa ke Amerika untuk mengejar impiannya. Tapi mereka ditipu dan deksploitasi sehingga berakhir menjadi budak seks di rumah-rumah bordil milik seorang mucikari di Amerika. Perempuan-perempuan muda ini kebanyakan memimpikan untuk bisa menjadi seorang model. Mereka umumnya sangat cantik namun kurang berpendidikan. Mereka akan berbohong tentang umur yang sebenarnya agar terlihat lebih dewasa. Dan biasanya mereka datang dari latar belakang keluarga yang sangat miskin. Sehingga dengan mudah mereka akan terbuai janji akan kehidupan yang lebih baik di Amerika.
Para mucikari datang ke negara mereka dengan berkedok agen modelling yang ingin mencari bibit-bibit baru. Mereka akan mengadakan audisi seperti halnya pencarian bakat. Mereka akan memilih perempuan-perempuan yang paling cantik dan paling muda dan mengeliminasi perempuan lainnya yang tidak memenuhi syarat. Sehingga mereka yang menang akan merasa sangat bangga. Para perempuan muda ini biasanya belum memiliki paspor, bahkan belum pernah ke luar negeri seumur hidup mereka. Maka, agen palsu ini akan membuatkan mereka semua paspor dan membiayai ongkos pesawat mereka ke Amerika. Dalam proses perekrutan ini, mereka masih dilayani dengan senyum dan ramah.
Situasi akan berubah begitu mereka tiba di Amerika. Mereka akan bertemu dengan perempuan-perempuan lain yang sudah lebih dahulu direkrut. Tidak ada lagi senyum dan sikap ramah. Mereka akan dipukul, dianiaya dan diancam agar tidak berani melawan. Puluhan pria kekal akan dijadikan pengawal mereka. Kemudian dikirim ke berbagai rumah bordil milik si mucikari yang berkewarga-negaraan Amerika itu. Dimana mereka akan berkerja sebagai PSK tanpa bayaran. Karena mucikarinya menganggap bahwa mereka berhutang sangat banyak atas bantuan mereka untuk membuat paspor dan biaya keberangkatan mereka ke Amerika. Jadi mereka harus bekerja sebagai PSK untuk bisa melunasi hutang mereka itu, tanpa ada kepastian waktu sampai kapan mereka akan bisa benar-benar bebas.
Mereka diancam agar tidak buka mulut pada siapa pun. Selalu ada bodyguard yang akan mengawasi setiap tindak tanduk mereka. Dan kalau mereka berani melawan, mereka akan dibunuh. Mucikarinya juga mengancam akan membunuh keluarga mereka di negara asalnya, kalau mereka berani melawan.
Selain dikirim ke rumah-rumah bordil, mereka juga akan dipergunakan sebagai aktris untuk film porno. Biasanya film porno yang senderung sadistis, dimana mereka akan disiksa dan situs itu akan dikunjungi oleh banyak orang. Mereka juga melayani pria-pria kaya yang sering mengadakan private party di rumahnya yang megah. Para pria kaya ini akan mengundang 10-20 orang PSK asal Rusia untuk pesta mereka itu. Seluruh keuntungan akan masuk ke kas si mucikari yang telah menjadi orang kaya raya yang menyembunyikan usahanya dalam bentuk yayasan ataupun tempat hiburan.
Perempuan-perempuan muda ini akan bekerja seumur hidupnya, tanpa dibayar. Kecuali mereka meninggal karena Hepatitis ataupun Aids dan penyakit menular seksual lainnya. Dalam keadaan ini, mereka akan diusir dari rumah bordil karena si mucikari tidak mau membayari biaya pengobatannya dan juga tidak mau nama baik usahanya jadi rusak kalau dia tetap mempekerjakan seorang pelacur yang memiliki penyakit menular.
Siapapun diatara mereka yang berani mencoba melarikan diri atau meminta bantuan dari orang lain, maka akan dibunuh. Umumnya mereka tidak cukup berani untuk melarikan diri. Dan kalau sudah tidak sanggup lagi menahan penderitaan yang dialaminya, mereka akan memilih untuk bunuh diri saja. Dan kasus bunuh diri ini, tidak akan terlalu mendapat perhatian dari polisi. Karena orang yang bunuh diri dianggap sebagai pelacur imigran tanpa surat-surat resmi.
Kisah ini tidak akan mungkin muncul begitu saja, kalau tidak ada kisah nyata yang melatar-belakanginya. Mengerikan sekali membayangkan mereka memperlakukan sesama manusia dengan begitu kejam. Bahkan ada saat-saat dimana para PSK ini akan mendapat pukulan-pukulan dari para bodyguardnya. Hal itu dianggap perlu untuk menanamkan rasa takut bagi mereka sehingga tidak akan pernah berani untuk melawan.
Di akhir kisah dinyatakan, kalau sekitar 800000 orang diperdagangkan secara illegal di seluruh Amerika. Umumnya adalah para perempuan muda dan anak-anak, untuk dijadikan sebagai PSK. Entah sampai kapan kegilaan ini akan berlangsung. Stop Human Trafficking!
PS: Untuk kawan-kawan yang menyukai artikel-ku tentang film, selanjutnya aku akan memindahkah tulisan tentang film ke blog khusus: Cerita Film. Tapi artikel yang masih ada disini masih tetap akan disimpan, hanya saja tidak akan bertambah lagi. Karena untuk selanjutnya, artikel tentang film akan kutuliskan di blog film itu saja. Terimakasih
Saya belum nonton film ini, dan kayaknya sudah 9 bulan gak lihat film. Yah, perdagangan manusia, trafiking, sejatinya juga ada di SINI sejak dulu. Kompleks2 pelacuran itu kan merekrut PSK dari trafiking pula.
ReplyDeleteBeberapa tahun lalu saya bikin reportase kasus ini di Surabaya, Jawa Timur umumnya. Manajemen mereka ala mafia. Komplet mulai ujung tombak di lapangan (ke kampung2), birifing, pelatihan, hingga dipekerjakan. Kemudian ada mekanisme agar nona-nona ini terjerat lingkaran utang.
Sulit sekali memberantas trafiking selama PSK dan nona2 penghibur masih dibutuhkan. Dan selama petugas negara "main mata", membiarkan praktik ini berjalan. Ibarat benang kusut masai.
Horas mejua-jua!!!