Akhirnya aku jadi juga membeli dvd Twilight dan menontonnya kemarin malam. Aku begitu terpesona dengan saga nya, sehingga mengoleksi ke-empat novelnya sekaligus, karena penasaran untuk mengetahui bagaimana ending cerita cinta fiktif yang hanya mungkin terjadi di dalam kisah novel saja.
Aku memilih Twilight ketika sedang mencari-cari bahan bacaan di Gramedia sekitar bulan Februari tahun 2008. Novelnya masih berada di rak belakang (tidak seperti lazimnya novel-novel best seller yang mendapat tempat khusus di meja bagian depan) dan masih belum ada yang merobek plastik pembungkusnya. Kesimpulan awalku, tidak banyak orang yang cukup tertarik untuk mengetahui apa isi ceritanya, sehingga pembungkus plastiknya tetap rapi seperti itu.
Jadi, aku hanya bisa membaca ringkasan cerita di sampul belakangnya, yang menurutku cukup menarik, walaupun tidak ada satu kata pun yang menyebutkan tentang keberadaan vampir di dalam kisahnya. Aku pun membeli novel itu dan membacanya, ternyata kisahnya cukup menarik dengan alur cerita yang teratur. terhadap Stephanie Meyer menggambarkan setiap tokoh dalam novelnya dengan sangat mendetil. Dan setiap detil yang sudah ditambahkannya pada satu tokoh akan tetap terlihat setiap kali tokoh itu muncul, bahkan sampai ke novel yang ke empat, Breaking Down.
Maka, aku cukup heran sekaligus senang ketika akhirnya Twilight ternyata dibuat dalam versi film. Aku sangat penasaran, apakah film itu akan benar-benar mampu mewujudkan tokoh-tokoh dalam pikiran Stephanie Meyer dalam wujud manusia.
Tapi, ternyata aku cukup kecewa dengan Twilight versi film layar lebarnya itu. Dengan kekecewaan terbesar adalah terhadap Kristen Stewart yang memerankan tokoh sentral sebagai Isabella Swan di film ini. Menurutku, karakter-karakter Bella Swan yang dituliskan Stephenie pada novelnya dengan sangat jelas dan mendetil, tidak terlihat pada akting Kristen Stewart.
Pada novelnya, Isabella Swan digambarkan sebagai seorang gadis yang cenderung pendiam, lemah dan tunduk kepada orang lain. Namun, di filmnya, Isabella Swan lebih cenderung kepada gadis yang selalu kebingungan. Kalau saja aku tidak pernah membaca novelnya sebelumnya, mungkin aku akan menganggap tokoh Isabella Swan di film itu sebagai tokoh yang cuma 'asal muncul' saja. Ekspresi wajahnya hampir selalu sama. Tidak bisa dibedakan, kapan dia ketakutan ataupun ketika sedang merasa sangat jatuh cinta kepada tokoh Edward Cullen yang diperankan oleh Robert Pattison. Stephanie Meyer menggambarkan kalau perasaan cinta Bella kepada Edward begitu membara, begitu memuja. Sehingga dia bahkan menganggap Edward sebagai malaikat yang jatuh cinta kepada manusia fana seperti dia. Tapi, akting Isabella Swan terlalu datar untuk bisa menunjukkan perasaan cintanya yang 'seharusnya' menggebu-gebu itu. Masih lebih mudah untuk melihat perubahan-perubahan ekspresi pada tokoh Edward Cullen, yang seharusnya justru sebenarnya lebih sulit, karena Edward Cullen adalah vampir yang raut wajahnya selalu kaku.
Jalan cerita pada fimnya juga terasa kurang sreg. Terlalu banyak adegan pada novel yang diedit pada versi filmnya. Bisa disadari, kalau memang hal itu perlu dilakukan, mengingat 'jatah' film yang hanya sekitar 86 menit saja. Tapi, rasanya jadi cukup menganggu. Keberadaan tiga tokoh vampir lainnya, yaitu: Laurent (Edi Gathegi), Victoria (Rachelle Lafevre) dan James (Cam Gigandet) juga hanya digambarkan sambil lalu saja. Padahal, sampai kepada novel terakhirnya nanti, ketiga orang ini cukup banyak berperan. Sementara pada film ini, ketiganya hanya dimunculkan ketika mereka sedang memangsa manusia dan ketika sedang bertarung dengan keluarga Cullen.
Kecuali Kristen Stewart, rasanya pemilihan aktris/aktor untuk tokoh-tokoh lain dalam film ini sudah cukup mendekati dengan yang dituliskan oleh Stephanie Meyer. Khususnya mengenai keluarga Cullen yang rupawan namun sangat dingin dan kaya. Hanya saja, jalan cerita dan tokoh sentralnya yang menurutku agak tidak seimbang.
Well, at least aku sudah menonton versi layar lebarnya. Walaupun terus terang, aku jadi tidak terlalu menunggu-nunggu versi film dari novel yang keduanya yang berjudul 'New Moon'
Sepertinya aku sudah bisa memperkirakan, akan seperti apa jadinya film itu nanti. Khususnya bagiku yang sudah membaca novel versi lengkapnya.
Apalagi, kalau tokoh Isabella Swan tetap diperankan oleh Kristen Stewart...
Bottom line, I choose the novels instead..
PS: Untuk kawan-kawan yang menyukai artikel-ku tentang film, selanjutnya aku akan memindahkah tulisan tentang film ke blog khusus: Cerita Film. Tapi artikel yang masih ada disini masih tetap akan disimpan, hanya saja tidak akan bertambah lagi. Karena untuk selanjutnya, artikel tentang film akan kutuliskan di blog film itu saja. Terimakasih
Aku memilih Twilight ketika sedang mencari-cari bahan bacaan di Gramedia sekitar bulan Februari tahun 2008. Novelnya masih berada di rak belakang (tidak seperti lazimnya novel-novel best seller yang mendapat tempat khusus di meja bagian depan) dan masih belum ada yang merobek plastik pembungkusnya. Kesimpulan awalku, tidak banyak orang yang cukup tertarik untuk mengetahui apa isi ceritanya, sehingga pembungkus plastiknya tetap rapi seperti itu.
Jadi, aku hanya bisa membaca ringkasan cerita di sampul belakangnya, yang menurutku cukup menarik, walaupun tidak ada satu kata pun yang menyebutkan tentang keberadaan vampir di dalam kisahnya. Aku pun membeli novel itu dan membacanya, ternyata kisahnya cukup menarik dengan alur cerita yang teratur. terhadap Stephanie Meyer menggambarkan setiap tokoh dalam novelnya dengan sangat mendetil. Dan setiap detil yang sudah ditambahkannya pada satu tokoh akan tetap terlihat setiap kali tokoh itu muncul, bahkan sampai ke novel yang ke empat, Breaking Down.
Maka, aku cukup heran sekaligus senang ketika akhirnya Twilight ternyata dibuat dalam versi film. Aku sangat penasaran, apakah film itu akan benar-benar mampu mewujudkan tokoh-tokoh dalam pikiran Stephanie Meyer dalam wujud manusia.
Tapi, ternyata aku cukup kecewa dengan Twilight versi film layar lebarnya itu. Dengan kekecewaan terbesar adalah terhadap Kristen Stewart yang memerankan tokoh sentral sebagai Isabella Swan di film ini. Menurutku, karakter-karakter Bella Swan yang dituliskan Stephenie pada novelnya dengan sangat jelas dan mendetil, tidak terlihat pada akting Kristen Stewart.
Pada novelnya, Isabella Swan digambarkan sebagai seorang gadis yang cenderung pendiam, lemah dan tunduk kepada orang lain. Namun, di filmnya, Isabella Swan lebih cenderung kepada gadis yang selalu kebingungan. Kalau saja aku tidak pernah membaca novelnya sebelumnya, mungkin aku akan menganggap tokoh Isabella Swan di film itu sebagai tokoh yang cuma 'asal muncul' saja. Ekspresi wajahnya hampir selalu sama. Tidak bisa dibedakan, kapan dia ketakutan ataupun ketika sedang merasa sangat jatuh cinta kepada tokoh Edward Cullen yang diperankan oleh Robert Pattison. Stephanie Meyer menggambarkan kalau perasaan cinta Bella kepada Edward begitu membara, begitu memuja. Sehingga dia bahkan menganggap Edward sebagai malaikat yang jatuh cinta kepada manusia fana seperti dia. Tapi, akting Isabella Swan terlalu datar untuk bisa menunjukkan perasaan cintanya yang 'seharusnya' menggebu-gebu itu. Masih lebih mudah untuk melihat perubahan-perubahan ekspresi pada tokoh Edward Cullen, yang seharusnya justru sebenarnya lebih sulit, karena Edward Cullen adalah vampir yang raut wajahnya selalu kaku.
Jalan cerita pada fimnya juga terasa kurang sreg. Terlalu banyak adegan pada novel yang diedit pada versi filmnya. Bisa disadari, kalau memang hal itu perlu dilakukan, mengingat 'jatah' film yang hanya sekitar 86 menit saja. Tapi, rasanya jadi cukup menganggu. Keberadaan tiga tokoh vampir lainnya, yaitu: Laurent (Edi Gathegi), Victoria (Rachelle Lafevre) dan James (Cam Gigandet) juga hanya digambarkan sambil lalu saja. Padahal, sampai kepada novel terakhirnya nanti, ketiga orang ini cukup banyak berperan. Sementara pada film ini, ketiganya hanya dimunculkan ketika mereka sedang memangsa manusia dan ketika sedang bertarung dengan keluarga Cullen.
Kecuali Kristen Stewart, rasanya pemilihan aktris/aktor untuk tokoh-tokoh lain dalam film ini sudah cukup mendekati dengan yang dituliskan oleh Stephanie Meyer. Khususnya mengenai keluarga Cullen yang rupawan namun sangat dingin dan kaya. Hanya saja, jalan cerita dan tokoh sentralnya yang menurutku agak tidak seimbang.
Well, at least aku sudah menonton versi layar lebarnya. Walaupun terus terang, aku jadi tidak terlalu menunggu-nunggu versi film dari novel yang keduanya yang berjudul 'New Moon'
Sepertinya aku sudah bisa memperkirakan, akan seperti apa jadinya film itu nanti. Khususnya bagiku yang sudah membaca novel versi lengkapnya.
Apalagi, kalau tokoh Isabella Swan tetap diperankan oleh Kristen Stewart...
Bottom line, I choose the novels instead..
PS: Untuk kawan-kawan yang menyukai artikel-ku tentang film, selanjutnya aku akan memindahkah tulisan tentang film ke blog khusus: Cerita Film. Tapi artikel yang masih ada disini masih tetap akan disimpan, hanya saja tidak akan bertambah lagi. Karena untuk selanjutnya, artikel tentang film akan kutuliskan di blog film itu saja. Terimakasih