Saturday, November 7, 2009

Neraka di Inferno-nya Dante

Bagian Pertama: Alam Semesta Menurut Pandangan Dante

Aku belum pernah bisa menggambarkan kondisi Neraka dalam pikiranku, biarpun sudah menggunakan daya hayal yang paling tinggi.

Menurutku, tempat itu sama misteriusnya dengan Surga. Tak ada yang bisa memberikan keterangan yang paling akurat, karena umumnya yang pergi ke kedua tempat itu tidak pernah selamat untuk kembali dan menceritakannya. Kalaupun ada istilah ”mati suri” dan orang yang mengalaminya bisa menceritakan ”pengalamannya” di Neraka, tetap saja hal itu akan sulit diterima, karena tidak ada saksi ataupun bukti yang bisa mendukung ceritanya itu.

Itulah sebabnya, aku tertarik dengan puisi berjudul Inferno karya Dante Alighieri ini.

Puisi ini sendiri diciptakan sekitar tahun 1300-an. Dante mengatakan kalau puisi ini adalah hasil perjalanan spiritualnya, mengujungi Neraka, dan tetap hidup untuk menceritakannya. Menurutku, puisinya tidak semenarik tafsirannya, kecuali kita ingin membahas seluk-beluk puisi disini. Tapi, aku lebih tertarik dengan penjabarannya langsung. Masalah percaya atau tidak, menurutku tidak terlalu urgen. Toh, setiap orang masih bisa mengagumi Inferno sebagai sebuah karya seni dan bukan cerita horor apalagi kotbah, kan?

Istilah Neraka sendiri pertama sekali dipergunakan oleh penganut agama di zaman pertengahan. Neraka berarti: tempat kekacauan, penderitaan, kesedihan, kekejaman dan hal-hal buruk lainnya berada. Kemudian, penganut Kristen mengadopsi istilah ini juga lengkap dengan maknanya. Tapi, Dante-lah orang pertama yang memberikan uraian lengkap tentang Neraka, dari sudut pandang non-religius. Tapi, menurutku, karena dia hidup di zaman ketika Gereja memegang kendali penuh atas suatu negara, maka sudut pandangnya sedikit banyak akan terpengaruh juga dengan kondisi itu.

Secara garis besar, puisi itu menjelaskan tentang tiga aspek penting dalam unsur alam semesta ini, selain kepercayaan bahwa bumi adalah dari pusat tata surya, yang pada zaman itu dianggap sebagai pendapat yang lumrah. Orang-orang masih menganggap ilmuwan seperti Copernicus, sebagai ilmuwan sesat karena mengatakan kalau bumi bukanlah pusat tata surya. Selanjutnya, Dante mengenalkan tiga konsep tentang alam semesta.

Pertama, konsep ”Purgatory”. Bumi adalah bola yang mengapung di luar angkasa. Ia menggambarkan kalau keturunan Adam menempati Bagian Bumi Utara. Daratan dari Gibraltar di bagian barat sampai ke Ganges di bagian timur. Dengan Kota Suci Yerusalem berada di tengahnya. Sementara di Bagian Bumi Selatan, terletaklah Pulau Gunung Purgatory. Bentuknya seperti piramid raksasa dengan sembilan undakan, dimana jiwa-jiwa orang-orang yang sudah meninggal mendapat kesempatan sekali untuk menyucikan jiwanya.

Pada puncak piramida, terdapat Taman Eden. Taman surgawi yang terdapat di bumi, tempat manusia pertama kali jatuh ke dalam dosa. Di atas Taman Eden duniawi inilah terletak surga, yang juga disebut dengan konsep ”Paradiso”. Terdiri atas sembilan lapisan melingkar yang melingkupi setiap sisi permukaan bumi seperti cincin.. Letaknya sebagai penghubung antara bumi dengan matahari, bulan, planet-planet dan bintang-bintang. Lapisan yang paling atas disebut sebagai Empyrean, tempat Tuhan dan Bunda Maria duduk berdampingan.

Sementara, Neraka atau ”Hell” sebagai pusat kejahatan, berada di perut bumi. Bentuknya seperti kerucut raksasa, dengan bagian alas yang melebar berada paling dekat dengan permukaan bumi. Bagian puncaknya yang menyempit terbenam jauh hingga ke pusat bumi. Sepertin halnya Surga, Neraka juga terdiri atas sembilan lapisan. Masing-masing tingkatan sesuai dengan berat atau ringannya dosa yang diperbuat jiwa itu semasa hidupnya. Lapisan yang paling bawah berada tepat di perut bumi, adalah Lapisan Ke-9, tempat Setan dikurung abadi dalam lautan es.

Seperti inilah sketsa gambaran Neraka sesuai penglihatan Dante.

Seperti yang terlihat, ada banyak bagian-bagian lagi dari kesembilan lapisan itu. Dan masing-masingnya digambarkan dengan mendetil oleh Dante. Biar lebih lengkap, aku akan menuliskan hasil ”baca sana, baca siniku” tentang Sembilan Lapisan Neraka-Dante ini per-lapisan saja. Kali ini, kita bahas Neraka secara umum dulu, sebelum sampai ke Lapisan Ke-1.

Secara umum, Neraka selalu terlihat gelap dan mencekam dari kejauhan. Di udara tercium bau amis bercampur sedikit aroma asam, untuk menutupi bau kematian yang begitu kuat. Langit di atas Neraka berwarna kelabu, mungkin awan yang kelabu. Tapi, kalau didekati, ternyata itu langit kelabu itu adalah kabut tebal yang membutakan mata. Di dalam kabut ini tercium bau kotoran, minyak dan asap. Terdapat tempat-tempat penyiksaan yang tersembunyi di dalam kabut.

Semua penghuni Neraka, selalu mengalami proses penyembuhan yang berulang-ulang setelah disiksa habis-habisan. Dan setelah sembuh, mereka akan disiksa kembali dan ini berlangsung selamanya. Penghuni neraka tidak bernapas dan tidak memiliki bayangan. Kebanyakan dari mereka menggunakan baju longgar warna putih yang setengah terbuka di bagian depannya. Sungai-sungai yang terdapat di Neraka, bersumber dari Pulau Kreta di Yunani dan semuanya terhubung dengan kolam es Cocytus di dasar neraka.

Seperti terlihat pada gambar, di bagian terluar Neraka terdapat barisan pepohonan. Puisi Dante menggambarkan penglihatan yang dialaminya, ketika berada diantara pepohonan itu. Ketika ia menengadah ke atas, samar-samar ia melihat sebuah puncak bukit yang tersembunyi di balik kegelapan dahan-dahan pohon. Dia lalu mulai mendaki bukit itu untuk melihat apa yang ada di atasnya. Tapi di tengah jalan, ia dihalangi oleh tiga ekor binatang buas: seekor macan, seekor singa dan seekor serigala betina. Ia melambangkan hewan-hewan buas itu sebagai dosa-dosa yang telah menghalangi jalannya menuju kebenaran.

Karena ketakutan, Dante buru-buru turun kembali ke tepi hutan kayu yang gelap itu. Ia kemudian dihentikan oleh sesosok orang tak dikenalnya. Orang itu kemudian memperkenalkan dirinya sebagai Virgil, seniman Romawi yang sangat terkenal.

Dante kemudian meminta bantuan Virgil untuk menolongnya melewati hewan-hewan buas yang menghalangi jalannya menuju Cahaya Kebenaran. Virgil kemudian menyuruh Dante melewati jalan yang lain dan mengatakan ia akan membantu Dante dalam perjalanannya. Tapi dia hanya bisa mengantar Dante sampai perbatasan Purgatory, karena ia lahir sebelum Kristus sehingga dia tidak mengenal keselamatan.

Ini dulu untuk pengenalan awal tentang Neraka. Ini adalah gambaran umum yang dilihat Dante sebelum masuk ke pintu Neraka. Selanjutnya, aku akan menuliskan tentang masuk neraka, atau Ante Hell.

4 comments:

  1. sih dante,detail juga yah ngebahas neraka..
    jadi inget 2012,,apa gara2 2012 juga membahas ini?hehe
    *eike baru balik ngeblog wekekee

    ReplyDelete
  2. Kok tiba-tiba bahas neraka? Hehehe... Dapat ide dari mana nih? Wah, perempuan rumahan punya tulisan soal Dante ini mantap banget. "Ciamik soro," jarene wong Tionghoa Surabaya.

    ReplyDelete
  3. yang jelas neraka dan surga itu memang ada.semoga kita semakin mawas diri dalam menjalani kehidupan.Amien

    ReplyDelete
  4. semua tentang overpopulasi.. mudah2an virus yang menyebar di buku itu cuma fiksi ya..kalo beberan..wew.. 2/3 populasi.. mandul...hehehe... laris manis laku bang haji Rhoma dibuatnya...

    ReplyDelete

Visit my other blogs:
Mommy Mayonnaise
Mirror On The Wall
Cerita Film

Spamming and insulting comments are not allowed and will be deleted for sure. Thanks for sharing your opinions.

Shelfari: Book reviews on your book blog
Blog Widget by LinkWithin
 

~Serendipity~ | Simply Fabulous Blogger Templates | Mommy Mayonnaise | Female Stuff