Monday, November 9, 2009

Neraka di Inferno-nya Dante (2)

Bagian Kedua: Ante Hell
(Untuk mereka yang tidak memilih apapun untuk melindungi hidupnya)

Kemarin aku sudah menuliskan tentang sekilas pandangan Dante mengenai alam semesta ini. Klik disini untuk membacanya kembali. Sekarang kita melanjutkan cerita perjalanan Dante, setelah bertemu dengan Virgil di hutan dekat pintu masuk Neraka. Virgil akan bertindak sebagai pemandu Dante dalam perjalanan ini, karena dia adalah salah seorang penghuni neraka. Jadi, sudah pasti dia tahu banyak tentang seluk-beluk neraka.

Jalan setapak yang melewati hutan gelap itu mengarah ke sebuah lorong dengan atap melengkung yang merupakan jalan masuk menuju Neraka.

Di seberang jembatan itu, ada tempat yang dinamai dengan istilah Ante-Hell. Jembatan melengkung tadi akan menghilang dari pandangan, begitu diseberangi. Ante-Hell sendiri merupakan bagian paling atas dari Neraka yang dilalui oleh Sungai Acheron. Sungai ini sangat deras dan dialiri oleh air berwarna sehitam tinta.

Bagian tepi dari sungai ini terdiri atas lapisan lumpur padat yang kilaunya menyinari lapangan terbuka yang rata dan berdebu seluas kira-kira dua mil ke arah perbukitan rendah yang berwarna kecoklatan di kejauhan. Di balik perbukitan itu, terlihat sebuah dinding yang sangat tinggi yang tak terlihat ujung kiri dan kanannya. Tempat itu dipenuhi nyamuk-nyamuk ganas yang menggigit. Sementara tanah dipenuhi ulat-ulat yang menggeliat. Setiap orang yang bersentuhan Sungai Acheron akan terjebak selamanya di airnya yang sangat dingin. Tetap sadar tapi tak mampu bergerak.

Ante-Hell adalah tempat yang diberikan kepada manusia-manusia yang tak pernah membuat pilihan dalam hidupnya dulu. Mereka yang hidup tapi tidak pernah melakukan kesalahan dan juga tidak pernah melakukan sesuatu yang membanggakan juga dengan kesadaran. Datar. Termasuklah di dalamnya mereka-mereka yang "suam-suam kuku" alias tidak hangat dan tidak dingin. Dan mereka-mereka yang yang dengan sengaja tidak membuat pilihan apapun, untuk menjaga agar hidupnya tetap nyaman dan tidak terganggu. Mereka-mereka yang berada diantara "percaya" dengan "tidak percaya". Atau yang berada di wilayah abu-abu, bukan hitam dan bukan putih.

Dalam konteks rapat, mereka yang termasuk dalam kategori ini adalah yang memilih untuk abstain ketika ada proses pemungutan suara. Mereka tidak bisa menerima ataupun menolak keputusan apapun, karena kedua-duanya bisa berakibat buruk pada diri mereka sendiri. Jadi, mereka memilih jalan aman, dengan tidak memilih apapun.
Mereka akan dihukum dengan berlarian di sepanjang perbukitan Ante-Hell selamanya, tanpa ada harapan untuk bisa mati.

Contoh orang yang termasuk dalam kategori ini adalah: Pontius Pilatus.

Ia adalah orang yang menolak untuk menghukum Yesus, tapi juga tidak bertindak untuk membelanya. Dia membuat keputusan untuk mengamankan dirinya sendiri. Ia tidak mau ”bermasalah” dengan Yesus, karena dia sudah mendengar tentang kehebatannya. Dia juga tidak mau ”bermasalah” dengan rakyat banyak, karena ia tahu apa yang bisa dilakukan massa yang sangat penuh dengan kebencian terhadap posisinya dalam pemerintahan.

Ada juga beberapa diantara jiwa-jiwa ini yang dikurung di dalam berbagai wadah tembaga raksasa. Wadah-wadah ini terdiri dari berbagai ukuran dan berserakan di lapangan berdebu yang luas itu. Suara orang-orang yang terjebak di dalamnya masih bisa terdengar samar-samar dari balik dinding wadah.

Sebuah perahu kayu terlihat berlayar di Sungai Acheron. Pengemudinya adalah seorang pria tua berwajah aneh dengan janggut putih panjang dan mata seperti logam bercahaya, bernama Charon.

Dia mengoperasikan perahu untuk menyeberangkan jiwa-jiwa ke Neraka Lapisan Ke-1. Dia akan menyeberangkan siapapun yang ingin menyeberang. Tapi dia akan memukul mereka yang membuatnya marah dengan dayung yang dipergunakannya untuk menjalankan perahu. Meskipun perahu itu terlihat kecil, ia mampu membawa banyak orang dalam sekali perjalanan.

Ini adalah daerah Ante Hell. Selanjutnya, kita akan membahas tentang Neraka Lapisan Ke-1. Tempat untuk mereka-mereka yang tidak beriman dan tidak pernah dibabtis semasa hidupnya.

1 comment:

  1. wah pariban..ceritanya membuat takut nih..saya pernah baca ada ajaran yang mengagungkan teknology,mereka gak percaya yang namanya neraka dan surga..duhhhh

    ReplyDelete

Visit my other blogs:
Mommy Mayonnaise
Mirror On The Wall
Cerita Film

Spamming and insulting comments are not allowed and will be deleted for sure. Thanks for sharing your opinions.

Shelfari: Book reviews on your book blog
Blog Widget by LinkWithin
 

~Serendipity~ | Simply Fabulous Blogger Templates | Mommy Mayonnaise | Female Stuff