Aku suka sekali dengan film-film serial tentang kepolisian yang berhasil menumpas kejahatan. Khususnya yang buatan Hollywood. Seperti Crime Scene Investigation (CSI) di Chanel Foxcrime. Awalnya aku hanya suka melihat cara mereka menyelesaikan masalah (yang pastinya sudah diatur sesuai skenario). Tak ada kejahatan yang tidak bisa dipecahkan tim laboratorium forensik ini. Semua penjahat keok. Yang paling pintar sekalipun. Aku juga agak yakin, kalau mereka bisa menemukan celah dalam kasus ”cicak vs buaya” saat ini, kalau saja mereka benar-benar ada di dunia nyata. Hehehe..
Jadi, biarpun suamiku suka ngomel kalau melihat aku serius sekali menonton serial Crime Scene Investigation di tv, aku nggak terlalu perduli. Toh, yang kutonton bukan sekedar jalan cerita fantastis khas Hollywood saja. Tapi juga ilmu-ilmu praktis yang diselipkan mereka dalam dialognya.
Mereka bisa mencari bukti seperti mencari jarum di tumpukan jerami. Misalnya saja, mereka bisa menemukan sehelai rambut diantara semak belukar di padang tandus. Atau menelusuri setiap inci jalan raya di bawah terik matahari dengan berjalan kaki, hanya untuk mencari selongsong peluru. Menurutku, kalau mereka memperlakukan semua kasus seperti itu, maka sepertinya mereka hanya punya satu kasus kriminal saja perharinya. Dan itu sama sekali mustahil di dunia nyata. Kasus yang ditangani polisi bisa mencapai puluhan bahkan ratusan kasus perharinya. Tapi, itulah Hollywood. Segalanya bisa dibuat nyata.
Tapi, film jenis ini bukan hanya menjual cerita kosong saja. Ada banyak kalimat-kalimat sederhana dalam dialognya yang bisa menambah pengetahuan kita. Khususnya informasi dari segi kimia (karena mereka bekerja di laboratorium forensik) dan mereka punya basis data untuk semuanya. Mereka juga kadang menyelipkan tips-tips yang sangat berguna ketika terjebak dalam kejahatan, seperti ditodong atau disandera.
Aku juga menyukai cara mereka mengetahui arah peluru dan bisa menentukan dari jarak berapa peluru itu ditembakkan. Semuanya dijelaskan dengan ilmiah dan bukannya muncul begitu saja. Proses ini lah yang bisa dijadikan seperti pembelajaran untuk penontonnya. Contoh artikel yang pernah kutuliskan berdasarkan ”ilmu” yang kudapat dari nonton CSI ini adalah: Cerita di balik ’Saved By The Bell" dan Berawal Dari Mata. Nggak terduga kan? Memang bukan bulat-bulat dari serial itu. Tapi mereka memberikan informasi sekilas yang cukup membuatku tertarik untuk mencari tahu lebih jauh lagi. Baik itu lewat buku ataupun lewat website.
Aku yakin, kalau serial seperti ini juga memiliki maksud tersembunyi. Sedikit banyak pasti mereka punya niat untuk memamerkan ”senjata” yang mereka miliki, kalau ada orang yang mencoba-coba melakukan kejahatan di negaranya. Karena di serial ini mereka juga menunjukkan komputer canggih yang mereka miliki. Fasilitas laboratorium yang lengkap. Basis data yang komplit, termasuk basis data untuk sidik jari. Mereka juga bisa menemukan cara untuk mengetahui dalam waktu singkat informasi tentang tinggi badan, warna kulit, usia, jenis kelamin, bahkan berat badan dari beberapa potong tulang-tulang yang tercerai berai. Semuanya dengan bantuan peralatan yang lengkap dan canggih. Jadi, selain dipergunakan untuk keperluan komersil, mereka juga bisa memamerkan kecanggihan peralatan mereka dalam menangani kejahatan. Dan, ya. Aku kagum sekali dengan peralatan mereka itu. Mungkinkah kepolisian kita akan bisa memiliki peralatan canggih seharga jutaan dollar seperti milik negara maju itu?
Ternyata pariban juga suka nonton film bernuansa begini ya? Mantap tuh Iban..saya juga suka. Kadang2 yang kepikir, seandainya ini bisa terjadi di dunia nyata bisa gak ya? Soalnya pasti terikat dengan aturan2 atau katakan undang2 yang ada dan terkait dengan semua pihak. Tetapi setidaknya cerita2 yang beginian bisa membawa ketertarika tersendiri.
ReplyDeletehoras Iban, lama tak be'suo:)
Coba ya kalau kepolisian Indonesia kaya di cerita film ini ya Mba. Pasti masyarakat pada kagum dengan polisinya. (hanya celoteh iseng)
ReplyDeleteJadi Risma paling suka CSI yang mana?? hehehe
ReplyDeleteMemang tidak benar2 tepat sih cara investigasi mereka. Kadang simulasi/pencarian lewat komputer dll di seri bisa match dalam hitungan menit...pdhl pada konsidi sebenarnya mungkin makan waktu berhari-hari. Tapi kan inti investigasinya yang kita jadi tahu ya? Kalau penonton harus menunggu berhari2 sebelum mendapat hasil cek lab...gak seru lagi dong ya serialnya! hahaha