Friday, May 8, 2009

Berbagai model tirai

Tirai bisa dibilang sebagai bagian pertama dalam interior rumah yang cukup mendapat perhatian. Meskipun ruangannya sederhana, dalam arti minimalis tanpa bermacam-macam perabotan, tapi dengan model tirai yang tepat akan menjadi terlihat penuh tanpa harus membuat ruangan sesak.

Sebaliknya, kalau ruangan tersebut sudah dipenuhi dengan furniture, ditambah lagi dengan tirai-tirai yang penuh draperi dan terjurai, bisa membuat kesan ruangan jadi sumpek.

Aku senang browsing ataupun melihat-lihat gambar tirai dalam segala macam model, warna dan motifnya. Model tirai sekarang semakin kreatif. Mulai dari yang lipit-lipit biasa sampai ’triple pleat’ (tiga lipitan yang dijadikan satu). Mulai dari kain dengan harga puluhan ribu rupiah permeter, sampai ke harga ratusan ribu rupiah permeter. Semuanya tergantung kebutuhan, dan tentu saja…budjet!


Untuk urusan tirai ini, yang pertama sekali aku ingin pahami adalah bagaimana menentukan ukuran kain yang tepat agar bisa menghasilkan model tirai yang tepat. Tidak terlalu pelit bahan, sampai modelnya jadi kurang indah. Atau malah kebanyakan bahan, jadinya tirai terlihat ’kedodoran’.

Yang pertama sekali diketahui adalah ukuran rel yang tergantung pada ukuran jendela. Untuk menentukan panjang rel, pasang rel tirai sekitar 7,5 – 12,5 cm di atas jendela. Dan untuk panjangnya, lebihkan sekitar 15 cm di masing-masing sisi. Agar ketika tirai dibuka dan digeser ke samping, sinar matahari bisa masuk dengan leluasa tanpa terhalang tumpukan kain tirai

Untuk menentukan lebar tirai, ukurlah panjang rel, lalu dibagi dua (untuk tirai yang menggunakan dua helai tentunya) kemudian tambahkan beberapa cm untuk keliman pada ujung tirai.

Ada berbagai pilihan untuk menentukan panjang tirai.
Satu, sebatas kusen. Ujung tirai berada 1 cm diatas kusen, sehingga lebih mudah dibuka.
Dua, dibawah kusen. Ujung tirai berada 10-15 cm di bawah kusen.
Tiga, sebatas lantai. Ujung tirai rata dengan lantai (tidak kurang atau lebih)
Ketahui panjang tirai dengan mengukur mulai dari bagian bawah cincin pengait sampai ke bagian bawah yang diinginkan. Tambahkan sekitar 15 cm untuk menjaga kemungkinan kain menyusut atau kalau memerlukan perbaikan di kemudian hari.

Bagian yang menarik adalah untuk memilih model/disain untuk bagian atas tirai. Tentu saja ini tidak dibutuhkan untuk model tirai yang tanpa top. Dan untuk bagian ini, dibutuhkan tambahan kain sekitar 1,5 sampai 2 kali lebar tirai, agar tirai terlihat padat.



• Untuk model ’pencil pleat’ atau bentuk lipit yang rapat-rapat, dibutuhkan bahan 2,5-3 kali lebar awal tirai.





• Untuk model ’triple pleat’ atau tiga lipitan yang dijadikan satu, dibutuhkan bahan 2-3 kali lebar awal tirai.





• Untuk model ’box pleat’ dimana bahan dilipat untuk membentuk lipit kotak yang simetris, dibutuhkan bahan 3 kali lebar awal tirai.





• Untuk model ’goblet’ atau setengah lingkaran, dibutuhkan bahan 2 kali lebar awal tirai.





• Untuk model ’smocked’ atau bentuk kerut seperti sarang lebah, dibutuhkan bahan 2 kali lebar awal tirai.







• Untuk model ’sheer pleat’ atau bahan ringan melambai dengan bentuk topnya lebih tebal, dibutuhkan 2 kali lebar awal tirai.






Yang juga perlu diperhatikan adalah untuk mengukur pola tirai yang akan berulang. Misalnya, ada model kerut di bagian tengah dan bagian bawah tirai. Atau kalau menggunakan kain yang bermotif, harus diperhitungkan juga jarak antar motif, seandai saja ada kebutuhan untuk menyambung kain. Untuk itu, sebaiknya tambahkan ekstra satu lajur motif pada setiap lebar yang dibutuhkan.

No comments:

Post a Comment

Visit my other blogs:
Mommy Mayonnaise
Mirror On The Wall
Cerita Film

Spamming and insulting comments are not allowed and will be deleted for sure. Thanks for sharing your opinions.

Shelfari: Book reviews on your book blog
Blog Widget by LinkWithin
 

~Serendipity~ | Simply Fabulous Blogger Templates | Mommy Mayonnaise | Female Stuff