Aku sering sekali mendapat “friend request” dari orang-orang yang sama sekali tidak kukenal di Facebook. Awalnya, aku pasti langsung menolak siapapun yang tidak memiliki “mutual friend” denganku. Tapi, sejak aku memajang Facebook badge di blog, kurasa aku harus agak melonggarkan peraturanku itu.
Tak jarang, aku mendapat banyak sekali teman-teman baru dari blog. Aku baru menyadarinya, setelah ada seorang yang menuliskan pesan “aku tadi mampir di blogmu” ketika memintaku jadi temannya. Wow! Sekarang aku punya 600 orang lebih teman, yang sebagian besarnya adalah orang-orang yang sama sekali belum pernah kutemui di dunia nyata, tapi sering berinteraksi di dunia maya. Lalu, apakah hanya lewat blog saja? Tidak juga.
Aku mendapat lebih banyak teman lagi dari hobiku bermain game Facebook. Hahaha.. Serius loh. Teman-teman dengan hobi yang sama ini umumnya berasal dari mancanegara, kebanyakan dari Amerika atau Inggris. Dan biasanya, ketika meminta jadi teman, mereka akan menyelipkan pesan berupa nama permainan Facebook yang diikutinya, sebagai isyarat kalau dia ingin mengajakku menjadi “tetangga” di permainan itu. Hahaha… Ini yang paling aneh ya. Permainan online bisa menghubungkan orang-orang di bagian dunia manapun.
Tapi, sampai saat ini aku masih memutuskan untuk menolak orang-orang yang mengajak berteman denganku melalui “Friend Finder” apalagi sejak aku mengetahui kalau ada cara untuk menambah 2000 teman dalam sekejab. Aku nggak habis pikir. Untuk apa punya 2000 teman dalam satu malam, tanpa ada satupun hal yang menjadi penghubung ya? Tapi, yah orang memang berbeda-beda. Ada yang suka, ada juga yang tidak. Kalau aku sih, belum se-desperate itu untuk memiliki 2000 teman. Yang sekarang saja aku tidak bisa berkomunikasi secara intensif. Hahaha..
Tapi, bagian yang paling membuat aku sewot adalah kalau yang meminta menjadi teman itu adalah butik atau usaha online. Ya ampun.. “Teman” yang seperti ini biasanya rajin sekali mengunduh foto dan membuat “tag” ke nama kita. Aku sudah pernah mengalaminya dan hasilnya emailku penuh dengan komentar-komentar tentang orang-orang yang menanyakan harga produk dan metode pengirimannya. Pernah aku menerima lebih dari 100 email notifikasi tentang foto produk yang juga di-tag ke akunku. Aku minta maaf sekali kalau untuk yang ini. Langsung saja si teman di-“remove from friend” secara hormat. Maaf, aku merasa terganggu. Bukan karena maksud apa-apa loh.
Jadi, sekarang ini, yang menjadi perhatian utamaku sebelum menerima tawaran pertemanan di Facebook adalah apakah dia benar-benar ingin berteman atau hanya took yang menjadikan jejaring maya sebagai media promosinya. Hehehe.. Maaf kalau ada yang tersinggung. No offense.
Tak jarang, aku mendapat banyak sekali teman-teman baru dari blog. Aku baru menyadarinya, setelah ada seorang yang menuliskan pesan “aku tadi mampir di blogmu” ketika memintaku jadi temannya. Wow! Sekarang aku punya 600 orang lebih teman, yang sebagian besarnya adalah orang-orang yang sama sekali belum pernah kutemui di dunia nyata, tapi sering berinteraksi di dunia maya. Lalu, apakah hanya lewat blog saja? Tidak juga.
Aku mendapat lebih banyak teman lagi dari hobiku bermain game Facebook. Hahaha.. Serius loh. Teman-teman dengan hobi yang sama ini umumnya berasal dari mancanegara, kebanyakan dari Amerika atau Inggris. Dan biasanya, ketika meminta jadi teman, mereka akan menyelipkan pesan berupa nama permainan Facebook yang diikutinya, sebagai isyarat kalau dia ingin mengajakku menjadi “tetangga” di permainan itu. Hahaha… Ini yang paling aneh ya. Permainan online bisa menghubungkan orang-orang di bagian dunia manapun.
Tapi, sampai saat ini aku masih memutuskan untuk menolak orang-orang yang mengajak berteman denganku melalui “Friend Finder” apalagi sejak aku mengetahui kalau ada cara untuk menambah 2000 teman dalam sekejab. Aku nggak habis pikir. Untuk apa punya 2000 teman dalam satu malam, tanpa ada satupun hal yang menjadi penghubung ya? Tapi, yah orang memang berbeda-beda. Ada yang suka, ada juga yang tidak. Kalau aku sih, belum se-desperate itu untuk memiliki 2000 teman. Yang sekarang saja aku tidak bisa berkomunikasi secara intensif. Hahaha..
Tapi, bagian yang paling membuat aku sewot adalah kalau yang meminta menjadi teman itu adalah butik atau usaha online. Ya ampun.. “Teman” yang seperti ini biasanya rajin sekali mengunduh foto dan membuat “tag” ke nama kita. Aku sudah pernah mengalaminya dan hasilnya emailku penuh dengan komentar-komentar tentang orang-orang yang menanyakan harga produk dan metode pengirimannya. Pernah aku menerima lebih dari 100 email notifikasi tentang foto produk yang juga di-tag ke akunku. Aku minta maaf sekali kalau untuk yang ini. Langsung saja si teman di-“remove from friend” secara hormat. Maaf, aku merasa terganggu. Bukan karena maksud apa-apa loh.
Jadi, sekarang ini, yang menjadi perhatian utamaku sebelum menerima tawaran pertemanan di Facebook adalah apakah dia benar-benar ingin berteman atau hanya took yang menjadikan jejaring maya sebagai media promosinya. Hehehe.. Maaf kalau ada yang tersinggung. No offense.
maaf untuk para online shop aku juga banyak pending buat mereka :-D
ReplyDeletembak jadi inget waktu main mob wars nih sampai ikutan forum biar banyak temannya
sssiippp... setuju... kita emang harus memegang teguh prinsip dalam berfacebook... wwkakak..
ReplyDeleteKriteria utama yg ditolak: Yg gak ada mutual friend. Kalopun ada tetap aja diliat profilenya, apakah pernah satu sekolah atau pernah kenal dimana.
ReplyDeleteDan aku paling suka menggunakan foto profile bareng suami, bukannya apa2 kalo pasang foto sendiri banyak org gak dikenal yg add ;-)
banayak yg punya ribuan friend tp hanya 1% yg kenal
ReplyDeleteinfo yg bagus buat mimi...sebagai pemula facebook
ReplyDeleteUnik memang... dan menurutku asyik juga punya banyak teman dari dunia maya, meski gak ketemu... komunikasi jalan terus, teman2 dari dunia membuat aku kangen untuk tetap saling menyapa..
ReplyDeleteEh Mba di facebook kita udah berteman gak ya ? hehehehehe.
ReplyDelete