Thursday, March 18, 2010

Hamil Sebelum Menikah. Trend?

Ingat nggak, waktu dulu sedang musimnya selebriti merayakan ulang tahunnya secara mewah dan besar-besaran? Ketika itu, banyak sekali masyarakat umum dari kalangan mampu yang memilih merayakan ulang tahunnya (biasanya ulang tahun ke-17) juga di hotel-hotel berbintang. Demi mendapatkan kesan berkelas dan wah layaknya pesta-pesta selebriti di televisi. Kenapa? “Kan sekarang lagi musimnya pesta besar-besaran.” Begitulah sebagian kecil dari besarnya pengaruh televisi pada masyarakat luas. Gaya hidup mereka-mereka yang sering nampang di televisi, tak jarang menjadi acuan para penontonnya
Dan gaya hidup yang terbaru (tapi termasuk stok lama) sekarang ini adalah, trend untuk hamil sebelum menikah atau hamil dulu baru menikah atau hamil dulu dan tetap tidak menikah. Nah, kalau yang ini, ada banyak sekali contoh-contoh terbaru yang bisa kita lihat beredar di layar televisi. .

Di televisi, perempuan Indonesia yang dibesarkan dengan adat ketimuran, sudah dengan berani menantang kamera wartawan dan mengatakan kalau dia sedang mengandung meskipun belum pernah menikah. Ada juga yang mengatakan kalau ia sedang menuntut pengakuan ayah dari anaknya yang sudah besar, karena dia ingin membuat akte kelahiran untuk buah hatinya itu. Akte kelahiran biasanya bisa diurus begitu si anak lahir kok, tapi syaratnya harus menyertakan akta nikah. Kalau ternyata, anaknya tidak bisa diurus akte kelahirannya, berarti ada masalah dengan akta nikahnya kan? Eh, ternyata si anak itu adalah anak di luar nikah. Yah pantas saja tidak bisa diurus akte kelahirannya. Ada juga perempuan yang bersikukuh untuk menutupi ayah dari anaknya, tapi tetap bertahan tidak menikah dengan alasan lebih memilih jadi single parent daripada tetap memaksa menikah dan akhirnya bercerai.

Apa jadinya, kalau perempuan-perempuan Indonesia ini sudah tidak merasa malu lagi kalau melahirkan anak sebelum menikah, seperti perempuan-perempuan ‘bule’ sana? Apakah kita benar-benar sudah siap meniru kebudayaan Barat itu lengkap dengan konsekuensinya? Dulu, kalau seorang perempuan hamil di luar nikah, keluarganya akan buru-buru ‘mengungsikan’ si calon ibu yang belum bersuami itu ke kampung. “Malu dengan gunjingan orang” alasannya. Sekarang? Weleh-weleh…jangankan sembunyi, eh malah nongol di layar televisi. Heran.
Perasaan “malu akan gunjingan orang” itu sebenarnya bisa dijadikan antisipasi mental yang ampuh untuk menangkal trend hamil sebelum menikah ini. Perempuan-perempuan timur akan berusaha agar tidak terjerumus ke perilaku seks sebelum menikah agar tidak mengalami hukuman digunjingkan masyarakat ini. Karena, malunya tak akan pernah bisa hilang. Kalau ternyata, hukuman mental ini sudah tidak lagi ampuh, maka kita tinggal menunggu waktu saja. Karena sebentar lagi akan lebih banyak lagi perempuan-perempuan muda lainnya yang akan hamil sebelum menikah dan “tidak perlu merasa malu". Kenapa?
"Wong dimana-mana juga banyak yang hamil di luar nikah kok, tapi tetap santai. Kenapa aku harus malu? Perduli amat dengan omongan orang! So what gitu loh”
Punya anak perempuan di zaman sekarang ini memang susah ya..

17 comments:

  1. gak keren sama sekali nih hamil sebelum menikah. Biar saja orang lain melakukan yang penting kita tidak

    ReplyDelete
  2. ga bisa bilang apa-apa tentang itu.
    masalahnya adalah kecerdasan spiritual masing-masing orang (terutama wanita) dan gaya hidup mereka. kalo udah tinggal di kota besar, sepertinya memang sudah sangat terpengaruh dengan adat barat

    ReplyDelete
  3. kita kebablasan dalam menyerap budaya luar sana...

    ReplyDelete
  4. Memang sekarang ada pergeseran paradigma bahwa menikah dan punya anak adalah dua hal yang tidak berhubungan. Perempuan menganggap rahimnya adalah miliknya sendiri, bukan milik suaminya, apalagi milik orangtuanya atau milik mertuanya. Otomatis dia tidak ingin terikat pada norma-norma apapun (termasuk lembaga pernikahan) untuk hamil. Akibatnya dia tidak malu mengatakan kepada dunia bahwa dia hamil tanpa suami, karena memang dia tidak merasa butuh menikah dulu untuk boleh hamil.

    ReplyDelete
  5. udah dipenjara, hamil kagak ada suaminya...jaman emang udah edan ya jeng...

    ReplyDelete
  6. mau kiamat nich Ciiik, degradasi moral sebab orientasi materiil

    ReplyDelete
  7. @Lid: memang sama sekali nggak ada unsur kerennya. Malu-maluin malah.

    @Henny: makanya itu, Hen. Gaya hidup yang selalu menjadi kambing hitam. Padahal semua manusia dikaruniai Tuhan kecerdasan dan kemampuan lebih dibandingkan ciptaan yang lain untuk memilih apa yang baik dan membuang yang buruk. Seharusnya, manusialah yang mengatur gaya hidup, bukan sebaliknya.

    @Eza: kebablasan, kayak judul lagu ya :)

    @Vicky: menurutku, ini bukan soal kepemilikan atau tidak, Vic. Kalau "kepemilikan" yang dijadikan dasar, maka semua orang bisa berbuat semaunya saja dong. Tapi, manusia sepakat untuk membuat sendiri aturan-aturan hidup dan norma-norma untuk dilaksanakan bersama. Tujuannya? Demi tercapainya kenyamanan bersama. Manusia yang hidup tanpa norma, pasti akan merasa lebih cocok tinggal di hutan. Sementara yang mengetahui norma tapi tetap melanggarnya, pasti akan dicemooh oleh komunitasnya. Itu hal yang wajar. Bahkan hewan-hewan di hutan pun punya norma yang disepakati bersama. Jangan karena berhak penuh atas rahimnya, perempuan melupakan tata krama dan norma bahwa dia harus menjaga rahimnya itu dan bertindak sesuai norma-norma yang telah disepakati bersama dalam komunitas manusianya.

    @Mas Lebond: tapi masih bisa tersenyum, mas :)

    ReplyDelete
  8. saya kira banyaknya acara2 televisi yang tersaji terus menerus, tanpa proses yang matang, tidak mendidik, tidak berisi,hanya bertujuan mencapai rating, gosip, berita yang dibesar2kan, dan lain2, menjadi salahsatu pengaruh besar yang membawa perubahan budaya kita ke arah yang kurang baik. so stop nonton acara televisi yang seperti itu, kalau saya lebih baik ngeblog :)

    ReplyDelete
  9. Tidak hanya yang hamil tanpa menikah, tetapi juga yang jelas-jelas berhubungan dengan suami orang tapi masih bisa ketawa-ketiwi di depan kamera dengan bangga mempertontonkan aksinya, dengan dalih "asal saya tidak mengganggu orang lain", ya gak masalah dong...MIRIS...TRAGIS...

    ReplyDelete
  10. bner kata agan @heny wjaya yg penting ahlak agama'y ssorng,walaupn ga mnjamin 100% bisa trjaga..good artikel ;)

    ReplyDelete
  11. kalau hamil diluar nikah jd trend kalau bisa jangan dong

    ReplyDelete
  12. kalau itu terjadi dengan halak hita ...?

    ReplyDelete
  13. iya kaka,,,temen kos saya ajah begitu,,,kayaknya harus di bentengi oleh agama,,

    ReplyDelete
  14. @NT: benar tuh. Daripada nonton acara yang nggak benar, lebih baik nge-blog :D
    @Asty: kalau yang satu itu kayaknya lebih condong nyari sensasi aja, jeung. Mungkin biar lebih terkenal.
    @Stroomz: ahlak, agama dan urat malu. Ketiganya bisa berjalan seiringan :)
    @Rizky: setuju
    @ito John: rasanya, kasus ini nggak ada kaitan SARA nya, to :)
    @Effendi: setuju...

    ReplyDelete
  15. memang aneh dunia zaman sekarang....

    ReplyDelete
  16. aku termasuk salah satu yang hamil di luar nikah... dan sepertinya salah satu artis yang dibicarain adalah sepupuku... hehehehhe.... sepertinya, harus agak dirubah deh pandangannya, bukannya kami nggak malu, bukannya kami nggak peduli apa yang orang akan bilang...

    Tapi kami, hanya menjalani kenyataan hidup aja. Buat apa ditutup2i lagi... kami hanya nggak mau menderita hidup berdiam2 mengendapendap dengan perut besar tanpa kebebasan.... kalau kita nutupin atau diungsikan atau dibuang, toh pada akhirnya akan ketawan. kalau kami pergi selama kami hamil pun, begitu kami kembali dengan bayi, toh pandangan orang akan sama.... kenapa kami harus sembunyi.... Sama aja kan, ketahuan nanti atau sekarang, dari tivi atau dari cerita orang pun, tetap saja kami akan dicela dan dicerca... so why bother sembunyiin semua... toh hasilnya akan sama aja.... hehehehehehehehe

    ReplyDelete
  17. TRAGISS melihatnya. dimana nilai moralnya kalo merasa itu hal yang biasa ? :((
    sekarang,tugas kami seorang Ibu, untuk mendidik anak supaya selamat dunia & akhirat. memang dasar agama paling penting yaa...

    ReplyDelete

Visit my other blogs:
Mommy Mayonnaise
Mirror On The Wall
Cerita Film

Spamming and insulting comments are not allowed and will be deleted for sure. Thanks for sharing your opinions.

Shelfari: Book reviews on your book blog
Blog Widget by LinkWithin
 

~Serendipity~ | Simply Fabulous Blogger Templates | Mommy Mayonnaise | Female Stuff