, pada intinya sama saja sebenarnya. Hanya, penyebutannya yang berbeda-beda. Betul nggak? Kalau selama ini kita sudah sangat
dengan istilah-istilah seperti: gulai, rendang, soto, pecal dan berbagai jenis masakan local lainnya, lalu bagaimana pengetahuan dasar kita tentang ragam makanan dari
. Karena jenis-jenis makanan itu lumayan gampang ditemukan bahkan untuk restoran kelas menengah sekalipun. Pastinya, menu makanan untuk kelas restoran “
, tidak ada salahnya kalau sedikit berbagi informasi tentang menu-menu yang lazimnya tersedia disana.
Jadi, kita tak perlu ragu apalagi terpelongo melihat nama-nama masakannya yang agak unik itu. Padahal, bisa saja begitu kita kita melihat makanan tersebut di meja, kita langsung berkata:
“Oo…yang ini toh.. Namanya aneh, ternyata ujungnya nasi goreng juga..” Hahahaha
A. Risotto (Italia)
|
Risotto | |
Pada dasarnya, ini adalah nasi yang digoreng dengan mentega dan air kaldu. Dimasak perlahan sampai butiran-butiran nasinya menggelembung seperti nasi yang terlalu tanak. Sebagai pelengkap biasanya ditambahkan kerang, sosis, jeroan dan sayuran. Biasanya dimakan sebagai pengganti pasta.
B. Roulade (Jerman)
|
Roulade |
Mungkin banyak diantara ibu-ibu lainnya yang lumayan akrab dengan jenis makanan yang satu ini karena cara pengolahannya yang lumayan simpelb tapi unik. Pada dasarnya, rolade adalah makanan yang digulung sedemikian rupa, dengan berbagai jenis isian, seperti daging, ikan ataupun sayuran. Isinya juga bisa berupa selai manis ataupun krim, seperti bolu gulung.
C Paella (Spanyol)
|
Paella |
Hampir mirip dengan risotto dari Italia, makanan khas Valencia ini juga terdiri dari nasi, minyak zaitun, udang, kerang, daging ayam, daging kelinci dan sayuran. Jadi, isinya lebih bervariasi. Hanya saja, paella tidak menggunakan air kaldu seperti halnya risotto.
D. Parfait (Prancis)
|
Parfait |
Biasanya dihidangkan sebagai makanan penutup alias desert. Dan seperti makanan penutup lainnya, parfait termasuk dalam kategori manis. Isinya adalah custard, agar-agar, es krim dan whipped cream yang disajikan dalam gelas tinggi lengkap dengan sendok panjangnya. Kelihatannya enak ya.
E. Osso Bucco (Italia)
|
Osso Bucco |
Makanan ini khas Milan, berupa rebusan kaki anak lembu tanpa tulang. Dimasak dengan white wine, bawang Bombay dan tomat. Disajikan sebagai pelengkap nasi ataupun pasta.
F. Tandoori (India)
|
Chicken Tandoori |
Tandoori itu sendiri berarti oven yang terbuat dari tanah liat. Jadi, daging (bisa ayam ataupun kambing) direndam dalam saus berwarna merah selama beberapa jam. Kemudian disusun rapi dengan tusuk sate lalu dipanggang di dalam tandoori (oven tanah liat) itu sendiri.
G. Samosa (India)
|
Samosa |
Yang ini sudah pasti kita kenal, meskipun namanya berbeda. Samosa sama saja dengan pastel biasa. Isinya daging cincang dan sayuran berbumbu yang dibungkus dengan kulit pastry (seperti kulit pastel biasa) dan digoreng hingga keemasan.
H. Jambalaya (Amerika)
|
Jambalaya |
Jambalaya juga hampir mirip dengan risotto dan paella. Karena ketiganya sama-sama menggunakan nasi sebagai menu utama. Tapi jambalaya memiliki campuran bumbu yang lebih tajam dan pedas, dicampur dengan daging ayam atau babi (ham), sosis, udang, tomat dan cabe hijau.
Nah, sebenarnya nggak jauh berbeda dengan makanan khas Indonesia kan? Jangan tertipu dengan namanya ya.
hmmm yummi tuh. bawaan bayi maunya makan hihihi
ReplyDeleteWaduh,.. malem malem jadi laper nih :))
ReplyDeleteyahhhhhhhhhhh mbak risma...jadi laper nih mampir malam malam disini..saya sendiri agak aneh aja sama pizza loh mbak kalo inget inget pertama kali diciptakan ternyata dari.......(serem ahh) bener bener junkfood deh hehehehhe
ReplyDeletetrims Risma, nambah pengetahuan nih...
ReplyDeleteWah lezat banget nich,tatkala aku singgah saat ini..
ReplyDeleteJadi keroncongan padahal baru 2 jam lalu makan siang..
Terimakasih sharingnya dan salam kenal..
ha..ha.. namamya aneh ternyata makanan biasa aja, thanks infonya mbak.
ReplyDelete